Jumlah Siswa Miskin Penerima Subsidi Dikoreksi

Akibat Pembatalan Kenaikan Harga BBM

Jumlah Siswa Miskin Penerima Subsidi Dikoreksi
Jumlah Siswa Miskin Penerima Subsidi Dikoreksi
JAKARTA - Pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April berdampak pada kebijakan di sektor pendidikan. Rencana memperbanyak cakupan penerima subsidi siswa miskin (SSM) dari 6 juta jiwa ke 14 juta jiwa kini harus dikoreksi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Jakarta kemarin (31/3) menjelaskan, rencana penambahan cakupan penerima SSM tersebut sebetulnya disipakna untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM. Pihak Kemendikbud menilai, masyarakat yang berada pada kelompok miskin dan hampir miskin cukup riskan terhadap kebijakan kenaikan BBM tadi.

Menurut Nuh, dalam APBN 2012 sudah dirancang jika penerima SSM ini adalah 6 juta siswa, dengan total anggaran Rp 3,6 triliun. Mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK. Setelah muncul wacana pemerintah bakal menaikkan harga BBM bersubsidi, Kemendikbud langsung berancang-ancang melipat gandakan jumlah penerima SSM mencapai 14 juta siswa, dengan total anggaran Rp 7,6 triliun.

"Kepastian naik atau tetap, akan saya koordinasikan dengan presiden pada sidang kabinet malam nanti (tadi malam, red)," ujar menteri asal Surabaya itu. Seperti dijadwalkan, SBY akan memimpin sidang kabinet tadi malam (Sabtu malam). Sidang kabinet ini dijalankan menyikapi pembatalan kenaikan harga BBM bersubsidi yang sedianya dijalankan mulai hari ini.

JAKARTA - Pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April berdampak pada kebijakan di sektor pendidikan. Rencana memperbanyak cakupan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News