Polisi Diminta Usut Penyerangan Jemaah Ahmadiyah Tasikmalaya
Senin, 23 April 2012 – 14:07 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Kemenag) Nasarudin Umar meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap masjid milik jamaah Ahmadiyah di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (20/4) pekan lalu. Menurutnya, penyerangan ini sudah masuk ke ranah hukum dan kriminal.
"Itu sudah wilayahnya aparat keamanan. Siapapun yang sudah melakukan tindakan kriminal, maka berurusan dengan pihak yang berwenang, yakni kepolisian. Jadi bagaimanapun ini bentuk pelanggaran hukum," tegas Nasarudin ketika ditemui usai melakukan sidak Ujian Nasional (UN) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Jamiat Kheir, Tanah Abang, Jakarta, Senin (23/4).
Dijelaskan, kejadian ini murni suatu bentuk tindakan kriminal. Nasaruddin juga menepis anggapan bahwa kasus ini terjadi akibat adanya tindakan pembiaran dari pemerintah, khususnya Kemenag yang kurang tegas dalam menangani masalah Ahmadiyah.
"Jika Kemenag melakukan pembiaraan, itu tergantung dilihat dari sisi mana. Dalam menyelesaikan masalah seperti ini, tidak sama dengan mengurusi benda mati. Masyarakat kan punya rasa, hak dan HAM. Kita tidak bisa serta merta membalik telapak tangan untuk mengubah masyarakat seperti yang kita kehendaki," ungkapnya.
JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Kemenag) Nasarudin Umar meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap masjid milik jamaah Ahmadiyah
BERITA TERKAIT
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Ngobras: Kementan Sosialisasikan Pengendalian Hama yang Efisien pada Padi dan Jagung
- Pj Gubernur Sumsel Dukung Pencegahan Korupsi lewat 2 Hal Ini
- Terancam PHK, Aliansi Karyawan PT PRLI Sebut Putusan PK Cacat Hukum dan Tidak Adil
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Karyawan PT Polo Ralph Lauren Berdemonstrasi di Kantor MA, Nih Tuntutannya