Penambahan Kuota BBM Bukan Solusi

Penambahan Kuota BBM Bukan Solusi
Penambahan Kuota BBM Bukan Solusi
PALANGKA RAYA –Alasan pemerintah provinsi bahwa terjadinya antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU belakangan ini lantaran berkurangnya kuota BBM Kalteng tak sepenuhnya benar. Antrean yang didominasi oleh para pelangsir tersebut sebenarnya dipicu oleh harga BBM subsidi  dan nonsubsidi yang berbeda jauh.

“Antrean akan tetap terus terjadi meskipun kuota BBM ditambah. Karena selisih harga BBM subsidi dengan nonsubsidi masih sangat jauh. Sehingga banyak oknum yang memanfaatkan hal itu,” kata anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalteng, RYM Soebandi, seperti diberitakan Kalteng Pos (Grup JPNN).

Untuk itu, solusi yang dilontarkannya adalah pembuatan harga premium yang mengikuti perkembangan minyak dunia. Jika tidak, lanjut dia, pelangsir atau oknum yang dinilai dia memanfaatkan momen, akan terus terjadi, lantaran perbedaan harga yang membawa keuntungan.

“Kalau bensin bersubsidi dengan non subsidi selisih harganya Rp 2.000 misalnya, pelangsir kan memilih beli bensin nonsubsidi dan dijualnya, kan lumayan untungnya,” ungkap RYM Soebandi.

PALANGKA RAYA –Alasan pemerintah provinsi bahwa terjadinya antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU belakangan ini lantaran berkurangnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News