Tepis Dana Kadhafi, Sarkozy Siap Gugat Situs Internet
Selasa, 01 Mei 2012 – 08:28 WIB
PARIS - Kesibukan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, 57, bertambah. Selain mengurusi kampanye pemilihan presiden (pilpres) putaran dua pada 6 Mei mendatang, Sarkozy juga akan berurusan dengan hukum. Hal itu terkait pemberitaan pada situs investigatif yang membeber soal dana kampanyenya saat pilpres 2007. Suami Carla Bruni-Sarkozy itu kemarin (30/4) menyatakan rencananya untuk menggugat dan menuntut situs Prancis tersebut. Sarkozy pun seperti kebakaran jenggot. Sebab, berita itu bisa berdampak pada popularitasnya dalam pilpres nanti. "Kami akan menuntut Mediapart. Dokumen ini palsu," tegas Sarkozy dalam wawancara dengan stasiun televisi France 2.
Beberapa hari terakhir, situs Mediapart memang menulis tentang dana kampanye Sarkozy pada pilpres 2007. Dalam laporannya, jurnal online itu menyebut bahwa ada campur tangan (mantan) pemimpin Libya (almarhum) Muammar Kadhafi dalam rangkaian kampanye Sarkozy. Situs tersebut menyebut tokoh yang tewas akibat serangan oposisi di Sirte, kota kelahirannya, pada 20 Oktober tahun lalu itu berperan sebagai penyandang dana kampanye Sarkozy.
Dalam dokumen yang diunggah Mediapart di situsnya, tertulis bahwa Kadhafi menyumbangkan dana EUR 50 juta (sekitar Rp 608,2 miliar) kepada Sarkozy. Kabarnya, dana itu digunakan untuk membiayai kampanye pria kelahiran 28 Januari 1955 tersebut.
Baca Juga:
PARIS - Kesibukan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, 57, bertambah. Selain mengurusi kampanye pemilihan presiden (pilpres) putaran dua pada 6 Mei
BERITA TERKAIT
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%