Didesak FPI, Polisi Bubarkan Diskusi Salihara

Didesak FPI, Polisi Bubarkan Diskusi Salihara
Didesak FPI, Polisi Bubarkan Diskusi Salihara
JAKARTA - Diskusi dan peluncuran buku ’Allah, Liberty and Love: Suatu Keberanian Mendamaikan Iman dan Kebebasan’ yang diadakan di Serambi Salihara, Jakarta Selatan, dibubarkan polisi. Kapolsek Pasar Minggu, Adri Desas Wuryanto, yang membubarkan acara ini menyebut pembubaran dilakukan atas desakan FPI, FBR, dan Forkabi.

Adri menyebut, anggota ormas-ormas tersebut merasa tidak terima karena Irshad Manji yang menjadi pembicara diskusi adalah orang asing. "Sesuai dengan undang-undang Kepolisian nomor 2 tahun 2002, pembicara warga negara asing harus memiliki izin dari Mabes, Polda dan Polres. Dan acara ini tidak memiliki izin itu," kata Adri di tengah diskusi yang sudah berjalan hangat.

Sebelum maju ke depan dan berbicara menggunakan mikrophone, Adri sempat meminta diskusi dibubarkan dari bangku duduknya di antara peserta diskusi. Aksi ini sempat menghentikan diskusi namun hanya sementara. "Kita bisa kembali melanjutkan?" tanya Irshad yang paparan tentang bukunya terhenti setelah Adri diminta kembali duduk oleh panitia. Peserta diskusi langsung kompak berteriak agar diskusi dilanjutkan.

Tak berselang lama, sejumlah orang berjenggot dan mengenakan kopiah masuk di depan Serambi Salihara. Adri lantas kembali menyela dengan meminta mikrophone. Adri menyebut, selain ormas, warga sekitar Salihara  juga keberatan dengan acara yang berlangsung mulai pukul 19.00 ini.

JAKARTA - Diskusi dan peluncuran buku ’Allah, Liberty and Love: Suatu Keberanian Mendamaikan Iman dan Kebebasan’ yang diadakan di Serambi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News