Akbar Gagal Nasihati Ical
Wantim Terima Pencapresan meski Beda Pandangan
Kamis, 10 Mei 2012 – 06:30 WIB
JAKARTA - Sebagaimana sudah diprediksi, pertemuan antara pengurus DPP dan Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar pada Selasa malam (8/5) tidak membuahkan hasil signifikan. Pencapresan Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) tetap sesuai dengan keputusan DPP. Itu termasuk rencana percepatan rapat pimpinan nasional (rapimnas) dari Oktober menjadi Juni mendatang. Anggota wantim Mahadi Sinambela yang juga ikut dalam pertemuan menambahkan, Akbar sudah mendengar langsung pandangan DPP dan menerima keputusan percepatan rapimnas. "Tidak ada namanya rapat deadlock. Masing-masing menerima," tegasnya saat dihubungi kemarin.
Ketua Wantim Partai Golkar Akbar Tandjung, rupanya, gagal menasihati Ical untuk tidak mempercepat pengesahan pencapresan pada rapimnas Juni. Sebaliknya, dalam pertemuan yang dikemas rapat konsultasi dan koordinasi itu, Akbar justru menerima keputusan DPP untuk tetap mempercepat rapimnas. Padahal, mantan ketua DPR tersebut sebelumnya bersikeras meminta agenda rapimnas lebih dulu membahas mekanisme pencapresan daripada penetapan capres.
Akbar mengungkapkan, prinsipnya, wantim menerima segala keterangan yang disampaikan DPP. Menurut dia, wantim sebatas memberikan saran dan masukan kepada DPP. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban bagi DPP untuk melaksanakan segala rekomendasi wantim. "Sebab, yang bertugas sebagai pelaksana adalah DPP," kata Akbar kemarin.
Baca Juga:
JAKARTA - Sebagaimana sudah diprediksi, pertemuan antara pengurus DPP dan Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar pada Selasa malam (8/5) tidak
BERITA TERKAIT
- Busyro Muhammadiyah: Cawe-Cawe Jokowi Bikin Pemilu 2024 Diwarnai Keculasan
- Prabowo Minta Para Pendukungnya Tak Lakukan Aksi Damai di MK
- Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Ajak Rakyat Indonesia Menjaga Harmonisasi Usai Pemilu
- Sengketa Pemilu: Menkeu Sri Mulyani Dianggap Membohongi Publik dan Hakim MK
- Penyanyi Uchie Gopol Siap Maju di Pilkada Kabupaten Bogor
- Pimpinan DPRD Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Habiskan Rp 22 Miliar