Saksi Mata: Pesawat Limbung Sebelum Jatuh

Saksi Mata: Pesawat Limbung Sebelum Jatuh
Saksi Mata: Pesawat Limbung Sebelum Jatuh
BOGOR-Sarjo (25) mendadak kehilangan jarak pandang akibat kabut tebal pada pukul 13:15, Rabu (9/5). Mandor di pembangunan kandang sapi 5, Balai Embrio Ternak, Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, itu hanya mampu melihat hingga jarak lima meter. Dia bahkan tak bisa memantau 20 anak buahnya yang sedang bekerja. "Siang itu kabutnya tebal sekali. Saya hanya bisa mendengar pukulan palu anak buah saya yang sedang bekerja," ujar pria berlogat Jawa itu.

Meski kondisinya berkabut, Sarjo bergeming untuk tetap bekerja. Dia tidak memerintahkan anak buahnya mengurangi tensi pukulan palu. Kurang lebih satu jam berselang, kabut semakin memekat. Namun kali ini nampak aneh. Sesekali hidung pria asal Pekalongan ini mencium bau seperti bahan bakar. "Tapi samar. Kadang ketika angin berhembus, bau itu kuat," tuturnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN), kemarin.

Sekonyong-konyong anak buah Sarjo, Yanto (28), menghampirinya. Pemuda berkulit legam itu mengaku mendengar suara tumbukan. "Dia dengar tapi saya tidak. Saat itu Yanto memang sedang mengambil kayu di atas (300 meter dari lokasi pembangunan) untuk dibakar," kata Sarjo diamini Yanto.

Suara tumbukan keras itu berasal dari punggung Gunung, belakang lokasi pembangunan, tepatnya di blok Curug, dengan ketinggiannya sekitar 2.080 meter di atas permukaan laut.

BOGOR-Sarjo (25) mendadak kehilangan jarak pandang akibat kabut tebal pada pukul 13:15, Rabu (9/5). Mandor di pembangunan kandang sapi 5, Balai Embrio

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News