Sulitnya Menembus Lokasi Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak

Terpaksa Tidur di Tepi Jurang Sedalam 750 Meter

Sulitnya Menembus Lokasi Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak
Wartawan Foto Jawa Pos, Raka Denny di tebing Gunung Salak, lokasi dekat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, Jumat 11 Mei 2012. Foto: Jefri Tarigan for JAWA POS
KEINGINAN menyajikan hasil liputan terbaik untuk pembaca membuat wartawan foto Jawa Pos Raka Deny Respati nekat mendaki puncak Gunung Salak Kamis lalu (10/5). Bersama sembilan jurnalis dan seorang anggota Basarnas, dia mencoba menemukan lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Berikut cerita bapak seorang anak itu.

--------------------

Begitu mendengar informasi dari Basarnas tentang koordinat kontak terakhir Sukhoi di Gunung Salak, saya dan sembilan wartawan foto dari beberapa media bergegas menuju Desa Cidahu, Sukabumi. Cidahu dipilih sebagai titik awal pencarian karena berdasar penjejak global positioning system (GPS), koordinat 6 derajat 43 menit 8 detik lintang selatan dan 106 derajat 43 menit 15 detik bujur timur berada di sekitar Bumi Perkemahan Batu Tapak di Cidahu.

Namun, begitu sampai di Cidahu sekitar pukul 08.00, informasi dari warga Cidahu menyebutkan lokasi penemuan bangkai pesawat lebih dekat bila ditempuh melalui Desa Cipelang di Kecamatan Cijeruk, Bogor. Desa di kaki Gunung Salak tersebut berjarak sekitar 10 kilometer dari Cidahu.

Sekitar pukul 11.00, saya dan rombongan wartawan didampingi seorang anggota Basarnas bernama Danang memutuskan naik ke puncak Gunung Salak Dua melalui jalur Kampung Pogor. Berdasar informasi warga pula, lokasi jatuhnya Sukhoi tidak terlalu jauh dari Cipelang, hanya sekitar tiga jam perjalanan darat.

KEINGINAN menyajikan hasil liputan terbaik untuk pembaca membuat wartawan foto Jawa Pos Raka Deny Respati nekat mendaki puncak Gunung Salak Kamis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News