Tunggu Izin Beres, Pria Tunadaksa Siap Renangi Lima Benua

Tunggu Izin Beres, Pria Tunadaksa Siap Renangi Lima Benua
Philippe Croizon (berbaju renang). Foto : BBC
SYDNEY - Petualangan perenang tunadaksa, Philippe Croizon, 44, untuk melintasi perairan lima benua terpaksa tertunda kemarin (14/5). Sebab, pemerintah Papua Nugini (PNG) belum memberikan izin kepada warga Prancis yang tidak memiliki tangan dan kaki itu. Jika proses perizinan lancar, pria 44 tahun tersebut akan mulai berenang besok (16/5).

 

"Ini berkaitan dengan izin resmi dari pemerintah (PNG). Mereka mengategorikan proyek kami ini sebagai sebuah aktivitas dan membutuhkan lebih dari sekadar izin untuk menyeberangi perbatasan," ujar Robert Iseni, salah seorang kru yang mendampingi Croizon. Dia pun berharap urusan perizinan segera selesai dan petualangan bapak dua anak itu bisa dimulai Rabu besok.

 

Dengan bantuan alat khusus untuk berenang, Croizon bakal menyusuri lautan PNG menuju Provinsi Papua di Indonesia. Iseni mengatakan bahwa jika masalah perizinan selesai tepat waktu, timnya mulai menyurvei rute yang bakal direnangi Croizon menuju Desa Mabo hari ini (15/5). Selain gelombang dan arus, tim bakal memperhitungkan jarak yang harus ditempuh Croizon.

 

Setelah menyusuri rute yang diprediksi berjarak 20-25 kilometer itu dengan kapal, tim Iseni akan kembali ke pos awal. "Jika kondisinya aman dan cuaca bagus, Philippe (Croizon) akan mulai berenang keesokan harinya (Rabu)," tuturnya.

 

SYDNEY - Petualangan perenang tunadaksa, Philippe Croizon, 44, untuk melintasi perairan lima benua terpaksa tertunda kemarin (14/5). Sebab, pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News