Bisnis Sport Jantung

Bisnis Sport Jantung
Bisnis Sport Jantung
BISNIS promotor tidak hanya membawa untung, tetapi juga membuat sport jantung. Bahkan, bos Java Musikindo Adrie Subono menyebut bahwa bisnis tersebut kejam. Menurut dia, tidak selalu artis yang mereka bawa tersebut mendatangkan untung. Bisa saja promotor rugi. "Jadi promotor itu harus punya 12 jantung. Kami harus siap dengan segala kondisi. Itu tidak kenal waktu," tegasnya.

Contoh kasusnya, tiket tidak laku saat dijual. Belum lagi kalau tiba-tiba si artis batal datang. Promotor harus meredam emosi supaya pembeli tiket tidak mengamuk. Promotor juga harus mengembalikan uang tiket kepada pembeli. Masih ada banyak hal yang harus diurus.

"Bikin konser itu tidak melulu bicara soal menjual tiket, menyewa tempat, dan mendirikan panggung. Banyak sekali rambu-rambunya. Promotor harus memikirkan keselamatan penonton dan artis. Jangan sampai promotor menjual tiket over capacity. Kebutuhan artis juga harus dipenuhi," jelas laki-laki yang makan banyak asam dan garam dunia promotor itu.

Menurut Adrie, promotor harus bisa membuat si artis percaya. Kepercayaan adalah modal utama promotor. Beberapa waktu lalu grup rock asal Amerika Serikat, Avenged Sevenfold, batal mengadakan konser di Jakarta. Seharusnya, mereka menggelar konser di Ancol, Jakarta, pada Selasa, 1 Mei lalu. Sehari sebelumnya, mereka tiba di Jakarta.

BISNIS promotor tidak hanya membawa untung, tetapi juga membuat sport jantung. Bahkan, bos Java Musikindo Adrie Subono menyebut bahwa bisnis tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News