Batam Terancam Black Out

Suplai Gas Dikurangi Akibat Pemeliharaan Pipa Gas

Batam Terancam Black Out
Batam Terancam Black Out
BATAM  - Krisis listrik di Batam bakal berkepanjangan sehingga pulau industri itu pun terancam gelap gulita hingga beberapa pekan ke depan. Pasalnya, defisit daya listrik akan bertambah seiring rencana Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan pemeliharaan pipa ggas mereka di Gresik, Sumatera Selatan.

Defisit daya listrik tidak hanya dialami PT PLN Batam selaku pemasok utama aliran listrik di Batam tapi berimbas juga ke seluruh kawasan industri yang ada. Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM, Ahmad Hijazi, PLN Batam telah kehilangan daya hingga 40-an mega watt akibat rusaknya mesin pembangkit mereka di PLTG Panaran dan kota ini sedang mengalami pemadaman bergilir 3 hingga 4 jam sehari.

Defisit daya ini akan bertambah hingga 45 mega watt lagi akibat rencana pemeliharaan pipa di Gresik, Sumsel yang berimbas pada penyetopan distribusi gas ke Batam. "Mulai besok (hari ini,red), ada pemeliharaan maintenance dari sumur gas di Gresik dan dapat mengancam pasokan listrik sekitar 45 mega watt," ungkap Hijazi kepada wartawan, Kamis (31/5).

Menurutnya, suplai gas dari Grisik ke Batam per harinya sekitar 65 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMS CFD) atau Juta Standar Metrik Kaki Kubik per Hari (gas). Akibat pemeliharaan itu, Batam akan kehilangan pasokan sekitar 9 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) atau setara dengan 45 mega watt listrik. "Listrik bisa padam delapan jam per hari," katanya.

BATAM  - Krisis listrik di Batam bakal berkepanjangan sehingga pulau industri itu pun terancam gelap gulita hingga beberapa pekan ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News