Salahkan Hujan dan Tanah Hambalang

Salahkan Hujan dan Tanah Hambalang
INDAH: Lokasi Hambalang Sport Centre, 30 Mei 2012. Tanah di lokasi ini sempat ambrol dan mengakibatkan tiga bangunan rusak. Foto: Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
BOGOR-Satu per satu misteri di balik megaproyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Bukit Hambalang, Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup mulai tersingkap. Sorotan publik kepada proyek gganjilh ini tak ayal membuat Pemkab Bogor kalang kabut. Pasalnya, kebijakan dan izin pembangunan proyek tersebut tentunya berada di tangan pemerintah daerah sebagai pemegang kekuasaan wilayah.

Bupati Bogor Rachmat Yasin melalui juru bicaranya, David Rizar Nugroho justru menyalahkan pelaksana proyek yang tidak melakukan perencanaan pengerjaan dengan baik. Hal itulah yang diduga menjadi penyebab amblasnya dua bangunan di lokasi Sport Center Hambalang, beberapa waktu lalu.

"Kalau sudah tahu kontur tanah labil, seharusnya pengerjaan direncanakan dengan matang dan teknis yang baik. Contoh di kawasan Puncak Cisarua, meski kontur tanah labil tapi banyak bangunan diklat berdiri tegak. Secara teknis seharusnya perencanaan bisa lebih matang," kata dia.

Sedangkan terkait perizinan pembangunan, David merunutkan perjalanan pemilihan Hambalang sebagai lokasi pembangunan Sport Center P3SON. Awalnya, pada 10 Mei 2004, Direktorat Jenderal Olahraga Pendidikan Nasional mengajukan permohonan penetapan lokasi rencana pembangunan Gedung Diklat Pelajar Nasional kepada Bupati Bogor saat itu, H Agus Utara Effendi. Ketika itu proyek tersebut masih di bawah Kementerian Pendidikan Nasional.

BOGOR-Satu per satu misteri di balik megaproyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Bukit Hambalang, Desa Hambalang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News