Tiga BUMN Farmasi Terindikasi Boros

Tiga BUMN Farmasi Terindikasi Boros
Tiga BUMN Farmasi Terindikasi Boros
JAKARTA - Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus mengatakan dari Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yakni Biofarma, Kimia Farma Tbk dan Indofarma Tbk terlihat betapa rapuhnya tiga persero itu.

"Pemeriksaan BPK dengan Tujuan Tertentu (PDTT) dari tahun buku 2008 hingga 2010 terhadap tiga persero farmasi bertolak belakang dengan iklan-iklan yang mereka lakukan seakan-akan menunjukkan bahwa kondisi kefarmasian Indonesia sangat sehat. Sementara BPK menemukan dugaan pembosoran anggaran," kata Iskandar Sitorus, kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/6).

Karena begitu hebatnya pencitraan yang mereka bangun, lanjut Iskandar Sitorus, mendorong Kementerian BUMN bersemangat merancang holding BUMN Farmasi. Padahal yang terjadi sebaliknya.

Di PT Biofarma misalnya. Ada beberapa proses yang salah dalam pengadaan barang dan jasa. "Pengadaan barang dan jasa tahun 2008 dan 2009 (Semester I) senilai Rp9.218.590,000,00 dilaksanakan Direksi Bioframa tidak melalui proses pemilihan langsung/proses pelelangan," ungkap Iskandar Sitorus.

JAKARTA - Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus mengatakan dari Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News