Darah Baru dari Syair Bangkit Budak Melayu

Darah Baru dari Syair Bangkit Budak Melayu
Gubernur Riau, HM Rusli Zainal. Foto: Dok. JPNN
HEI budak, budak melayu . Dikenal orang yang berbudaya. Mari bersatu menjulang zaman. Tak baik kita berpangku tangan. Mari bersatu bangunkan negri. Marwah zuriat hilang berganti. Mari bersatu menjulang zaman. Kita menuju masa hadapan. Mari bersatu bangunkan negri. Siapa lagi yang kan peduli…..”
 
Penggalan sebait lagu berjudul “Bangkit Budak Melayu” itu ditulis dengan indah oleh Theja Fathasena. Syair lagu ini sempat menghebohkan dunia maya, karena sanggup menggugah semangat rakyat melayu untuk menyukseskan pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII di Riau. Saat itu, banyak usulan, lagu yang mengusung video klip dari para atlet Nusantara itu menjadi lagu resmi PON Riau. Lantaran, selain dianggap sesuai motto PON yang mengusung empat sukses yang dicanangkan Gubernur Riau HM Rusli Zainal, lirik lagunya juga dianggap unik dan memberikan semangat untuk berkarya. Syair dengan musik hentakan perkusi tidak hanya mampu membuat orang berdendang, tetapi juga bangkit semangatnya.

jpnn.com - Sayang, lagu ini ikut-ikutan redup tatkala Riau sedang dilanda “lesu darah.” Lagu pendongkrak semangat itu seperti tak tersentuh lagi, di saat masyarakat Riau membutuhkan motivator kepercayaan diri yang besar. “Saya belum menemukan resep ampuh untuk membangkitkan kembali semangat teman-teman. Tetapi saya harus tetap optimis, PON harus berjalan sesuai rencana,” papar Gubernur HM Rusli Zainal.

:TERKAIT Ini adalah gawe nasional, untuk kepentingan nasional, sudah ditunggu-tunggu 240 juta rakyat Indonesia, dan sudah terjadwal sejak lama. Semua provinsi menanti pesta olahraga terbesar dan terakbar empat tahunan itu. “Karena itu, even besar ini tidak boleh gagal, dan tidak boleh digagalkan. Saya tidak mungkin mengecewakan rakyat Indonesia. Saya tidak mau mempermalukan pemerintah, PON harus tetap on schedule,” tuturnya.

Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau Pekanbaru, Datuk Meiko Sopyan menilai lagu ciptaan anak sulung mendiang Husni Thamrin itu, selain puitis lagu itu mampu menghalusinasi pendengar atas semangat untuk berkarya dan berprestasi.

"Lagu Bangkit Budak Melayu ini memang mengandung puitis demonstratif. Artinya, dalam syair telah tertanam semangat untuk berjuang membangun negeri. Ini sangat pas untuk lagu PON Riau nanti," kata Datuk Meiko seperti dikutip Riaudaily.com.

Di tengah kelesuan itu, toh gubernur Rusli Zainal tetap bersemangat untuk mewujudkan mimpinya empat sukses PON ke-18 Riau, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan promosi daerah.

Minggu (17/6) lalu, Rusli mengajak kami untuk berkeliling Pekanbaru mengunjungi sejumlah sarana olah raga yang sudah dipersiapkan. Mulai sarana pendukung, seperti jalan layang, jembatan hingga sarana olahraga stadion utama hingga persiapan bandara baru, bandara Sultan Syarif Kasim II.

Stadion Utama Riau dan Bandara Sultan Syarif Kasim II menjadi salah satu aspek penting penunjang suksesnya penyelenggaraan PON XVIII/2012 dan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Riau. “Keduanya sedang proses finalisasi, dan saya opitmis sudah bisa difungsikan pada Juli mendatang,” kata Gubernur HM Rusli Zainal optimis.

Saat ini, pengerjaan terminal baru bandara dan stadion Utama Riau memang sudah memasuki tahap finalisasi. Namun, saat kami berkunjung di sana, pengerjaan stadion utama sedang terhenti. Namun, Rusli mengaku tetap optimis, stadion utama sudah bisa digunakan untuk pertandingan Piala Asia U-22 yang akan dihelat mulai 5 Juli mendatang.

“HEI budak, budak melayu . Dikenal orang yang berbudaya. Mari bersatu menjulang zaman. Tak baik kita berpangku tangan. Mari bersatu bangunkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News