Sirkumsisi Tekan Angka HIV-AIDS

Sirkumsisi Tekan Angka HIV-AIDS
Sirkumsisi Tekan Angka HIV-AIDS
JAYAPURA-Sirkumsisi atau sunat merupakan salah satu cara untuk mencegah meningkatnya angka HIV-AIDS.  Menurut Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua, dr. H. Suwardi Redjo, M.PH., secara statistik telah membuktikan bahwa dengan melakukan sirkumsisi bisa menekan angka kejadian HIV-AIDS hingga 50 sampai 60 persen.

Kondisi ini menurut dr. Suwardi terbukti tejadi di beberapa negara di Benua Afrika. "Di negara-negara bagian Selatan Benua Afrika yang masyarakatnya sebagian besar tidak disunat atau disirkumsisi angka kejadian HIV-AIDSnya angat tinggi. Sedangkan negara-negara yang masyarakatnya disunat meskipun mereka non Muslim, angka kejadian HIV-AIDSnya rendah," ungkap dr. Suwardi seperti diberitakan Cenderawasih Pos (Grup JPNN).

Baca Juga:

Dikatakan, sejalan dengan hal itu, sirkumsisi atau sunat yang sudah diterapkan di beberapa negara di Benua Afrika meskipun penduduknya non Muslim, bisa diterapkan di Papua. Sebab prevalensi kasus HIV-AIDS di Indonesia masih sekitar 0,05 persen, sedangkan di Papua sudah mencapai 2,4 persen. "Segala cara tetap kita tempuh untuk mengurangi atau meredam laju perkembagan HIV-AIDS dan salah satu satunya  adalah dengan melakukan sirkumsisi," jelaasnya.

Dari sisi kesehatan, sirkumsisi menurut dr. Suwardi sangat dianjurkan. Sebab sirkumsisi ini sangat bermanfaat dari sisi kesehatan dalam jangka panjang. Untuk itu, KPA Papua akan terus mendorong agar masyarakat di Papua bisa disirkumsisi dan hal itu sedang dipersiapkan.

JAYAPURA-Sirkumsisi atau sunat merupakan salah satu cara untuk mencegah meningkatnya angka HIV-AIDS.  Menurut Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News