Berlusconi Segera Balik ke Kancah Politik Lagi
Selasa, 17 Juli 2012 – 14:14 WIB
BERLIN - Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, Senin (16/7) kemarin mengeluarkan isyarat kuat untuk segera kembali ke kancah politik negeri pizza tersebut. Dalam suatu wawancara dengan harian Jerman, Bild, bos klub sepakbola beken AC Milan tersebut mengatakan dirinya tidak akan pernah meninggalkan partainya dalam kemerosotan. Berlusconi yang menjabat perdana menteri negeri pizza itu pada 3 periode yang berbeda, telah bertahan dari serangkaian kasus politik, korupsi dan skandal seks selama bertahun-tahun. Dia telah menghadapi setidaknya 17 dakwaan sejak pertama kali terpilih sebagai perdana menteri pada 1994 lalu. Tetapi tidak ada satu pun kasus yang jelas ujungnya, bahkan beberapa dibatalkan pada tingkat banding.
Sebagaimana dilaporkan AFP, Selasa (17/7), Berlusconi dalam wawancara tersebut mengaku seringkali ditanya mengenai kemungkinan kembali memimpin partai PDL dalam pemilihan legislatif bulan April tahun depan. “Saya hanya bisa mengatakan kalau saya tidak akan pernah meninggalkan Partai Kebebasan Rakyat saya di tengah kesukaran dan bahaya. Kami juga akan segera kembali ke nama lama ‘Forza Italy’ (Ayo Itali),” kata pria 76 tahun tersebut.
Berlusconi yang terpaksa mengundurkan diri tahun lalu di tengah keterpurukan ekonomi Italia juga mengatakan, berbagai skandal yang dikaitkan dengan dirinya merupakan upaya kampanye hitam dari para lawan politiknya.
Baca Juga:
BERLIN - Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, Senin (16/7) kemarin mengeluarkan isyarat kuat untuk segera kembali ke kancah politik
BERITA TERKAIT
- Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat
- Indonesia: Tindakan Amerika Serikat Telah Mengkhianati Perdamaian
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas