Perumnas Kesulitan Bangun Rumah Sederhana

Perumnas Kesulitan Bangun Rumah Sederhana
Perumnas Kesulitan Bangun Rumah Sederhana
SURABAYA - Tak hanya kalangan Pengembang yang kewalahan dalam merealisasikan pembangunan Rumah Sederhana di Jatim. PT Perumnas yang mendapat tugas untuk membangun Rumah Sederhana tapak juga mengaku kesulitan. Jika developer dikarenakan masih ada masalah dalam hal program subsidi KPR bagi masyrakat berpenghasilan rendah (MBR), masalah Perumnas lebih kompleks lagi. Menyangkut kendala pembebasan lahan oleh Pemerintah Daerah (Pemda). 

     

GM PT Perumnas Regional IV (Jatim, Bali, Nusra) Veky Wowor mengatakan bahwa saat ini jumlah pembangunan Rumah Sederhana oleh pihaknya tak sesuai dengan harapan. PAaa semester I di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, baru teralisasi  498 unit yang serata dengan Rp 48 miliar. Sementara target tahun ini adalah membangun 2.099 unit  atau Rp 137 miliar. Tahun lalu, PT Perumnas Regional IV merealisasikan penjualan sebesar Rp 110 miliar.

"Tugas kami hanya membangun Rumah Sederhana. Dan partisipasi pemda adalah penyedia lahan dan sarana prasarana seperti listrik dan air bersih," ujar dia. Akibat kendala pembebasan lahan, maka Perumnas juga kesulitan untuk membangun Rumah Sederhana.

Meski kurang optimistis bisa mencapai target hingga akhir tahun, Perumnas mendorong pembangunan di wilayah-wilayah seperti Sumba Timur, Ngada, Waingapu, Manggarai Timur sampai Bima. Sebab daerah tersebut masih memiliki penyerapan minim akan Rumah Sederhana.

SURABAYA - Tak hanya kalangan Pengembang yang kewalahan dalam merealisasikan pembangunan Rumah Sederhana di Jatim. PT Perumnas yang mendapat tugas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News