Pembantaian Muslim Rohingya Bisa Memacu Konflik di ASEAN

Pembantaian Muslim Rohingya Bisa Memacu Konflik di ASEAN
Pembantaian Muslim Rohingya Bisa Memacu Konflik di ASEAN
JAKARTA - Presiden Parlemen Perempuan Dunia, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan bahwa tragedi pembantaian warga muslim Rohingya adalah sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Karena itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR itu mengingatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menyepelekan tragedi kemanusiaan pembantaian warga muslim Rohingya di Arkana, Myanmar yang menelan banyak korban nyawa tak berdosa itu.

"PBB jangan anggap ringan kasus Rohingya ini," tegas Nurhayati Ali Assegaf kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/8).

Nurhayati juga meminta PBB tidak melokalisir masalah hanya menganggap sebatas kejadian di Myanmar. Tetapi, PBB harus melihat kejadian itu secara utuh. "PBB juga harus melihat ASEAN secara kesuluruhan dalam kasus tersebut," katanya.

Nurhayati mengingatkan, PBB juga harus dilihat bahwa kasus pembantaian tersebut sebagai pelanggarann HAM berat. "Bila PBB hanya melihat sebatas masalah agama dan hanya terjadi di Myanmar, maka akan menimbulkan masalah baru di kawasan ASEAN," kata Nurhayati.

JAKARTA - Presiden Parlemen Perempuan Dunia, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan bahwa tragedi pembantaian warga muslim Rohingya adalah sebuah pelanggaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News