Pembantaian Muslim Rohingya Bisa Memacu Konflik di ASEAN
Rabu, 01 Agustus 2012 – 09:48 WIB
JAKARTA - Presiden Parlemen Perempuan Dunia, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan bahwa tragedi pembantaian warga muslim Rohingya adalah sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat. Karena itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR itu mengingatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menyepelekan tragedi kemanusiaan pembantaian warga muslim Rohingya di Arkana, Myanmar yang menelan banyak korban nyawa tak berdosa itu. Nurhayati mengingatkan, PBB juga harus dilihat bahwa kasus pembantaian tersebut sebagai pelanggarann HAM berat. "Bila PBB hanya melihat sebatas masalah agama dan hanya terjadi di Myanmar, maka akan menimbulkan masalah baru di kawasan ASEAN," kata Nurhayati.
"PBB jangan anggap ringan kasus Rohingya ini," tegas Nurhayati Ali Assegaf kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/8).
Nurhayati juga meminta PBB tidak melokalisir masalah hanya menganggap sebatas kejadian di Myanmar. Tetapi, PBB harus melihat kejadian itu secara utuh. "PBB juga harus melihat ASEAN secara kesuluruhan dalam kasus tersebut," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Parlemen Perempuan Dunia, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan bahwa tragedi pembantaian warga muslim Rohingya adalah sebuah pelanggaran
BERITA TERKAIT
- Kementan Perbaiki Infrastruktur Demi Meningkatkan Produktivitas
- HFN 2024, Kemendikbudristek: Memperkuat Ekosistem Perfilm Nasional
- Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar Batang
- Bukber di Istana, Nasi Mandi Hingga Candaan Bahlil Jadi Menteri Karena Lucu
- Ketua Masyarakat Adat di Simalungun Ditangkap, Aliansi Mengadu ke Kapolri
- Cara Heru Budi Atasi Banjir Jakarta, Bangun Waduk hingga Pompa