Mengunjungi Perkampungan Muslim Indonesia di Ho Chi Minh City
Hanya Para Lansia Yang Masih Bisa Berbahasa Indonesia
Kamis, 09 Agustus 2012 – 00:24 WIB
Di salah satu sudut kota Ho Chi Minh terdapat perkampungan yang 95 persen penduduknya berasal dari Pulau Bawean, Jatim. Sudah lebih dari 125 tahun mereka menetap di sana dan masih berusaha mempertahankan budaya Indonesia. Berikut laporan wartawan JAWA POS Narendra Prasetya yang baru saja pulang dari sana.
= = = = =
TIDAK mudah menemukan komunitas keturunan Indonesia di Vietnam. Terutama di kota Ho Chi Minh. Maklum, di kota terbesar kedua di Vietnam itu hampir seluruh penduduknya merupakan masyarakat asli dari etnis Vietnam. Kira-kira 90 persen. Sisanya adalah komunitas Tionghoa dan etnis minoritas yang lain.
Namun, pencarian itu seakan menemui titik terang jika sudah sampai di salah satu masjid yang berada di dekat pusat kota Ho Chi Minh City. Masjid tersebut bernama Masjidil Rahim, atau banyak orang di Ho Chi Minh menyebut Masjid Malaysia-Indonesia.
Sebab, dalam sejarahnya, masjid tersebut dahulu dibangun oleh komunitas pendatang dari Malaka (Malaysia) dan Indonesia. Masjid tersebut berada di District 1, tepatnya di 45 Nam Ky Khoi Nghia. Letaknya cukup dekat dengan pusat keramaian. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari Ben Thanh Market yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Ho Chi Minh City. Dari terminal bus kota Ben Thanh juga bisa naik bus atau transportasi umum yang lain.
Di salah satu sudut kota Ho Chi Minh terdapat perkampungan yang 95 persen penduduknya berasal dari Pulau Bawean, Jatim. Sudah lebih dari 125 tahun
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri