Surat Berprangko Nyaris Punah

Surat Berprangko Nyaris Punah
Surat Berprangko Nyaris Punah
SURABAYA - Produk jasa pengiriman surat dengan prangko tak lagi populer di masyarakat. Teknologi pengiriman pesan melalui media teknologi informasi (TI) terus menggerus posisi jasa yang akrab dengan sahabat pena itu. Tak terelakkan, produk tersebut sudah tak lagi menjadi andalan PT Pos Indonesia, perusahaan yang menyalurkan surat berprangko, sebagai pemasukan.

Kepala Kantor Pos Surabaya Selatan Sulistijono menyatakan, jumlah kiriman surat berprangko menjadi angka minoritas pada total pengiriman dokumen. Persentase yang diserap surat berprangko hanya mencapai 16 persen dari total pengiriman surat berupa dokumen.

"Dari total 2.513 dokumen yang dikirimkan kantor pos cabang Surabaya selatan per hari, surat berperangko hanya mencapai 420 surat. Sisanya, ada pada kiriman dokumen tunai," ujarnya.

Pengiriman dokumen tunai  adalah jasa pengiriman yang tak memakai prangko seperti pos ekspres dan titipan kilat.

SURABAYA - Produk jasa pengiriman surat dengan prangko tak lagi populer di masyarakat. Teknologi pengiriman pesan melalui media teknologi informasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News