Orangtua Ini Relakan Paru-paru Demi Anak
Sabtu, 15 September 2012 – 10:55 WIB
BERLIN- Pasangan suami istri asal Jerman ini merupakan bukti nyata bahwa kasih sayang orangtua sepanjang hayat. Demi kelangsungan hidup sang anak, keduanya rela menyumbangkan masing-masing satu paru-paru untuk ditransplantasikan. Akhirnya disimpulkan cara paling aman adalah ganti paru-paru alias transplantasi. Seperti disebut di atas, mencari organ untuk transplantasi bukanlah perkara mudah. Berbulan-bulan menunggu tanpa hasil, Lars beserta istri kemudian memeriksakan diri apakah mungkin paru-paru mereka dipasang di tubuh sang anak. Untungnya, darah kedua orangtua Marcus sama golongannya.
"Kami putus asa, terus menunggu telepon dari orang yang bersedia menyumbangkan organnya," kata Lars Schneider, bercerita soal kondisi anaknya, Marcus yang didiagnosa dokter mengalami kelainan paru-paru bawaan langka. Marcus yang baru berusia 12 tahun disebut dokter menderita Cystic Fibrosis.
Kondisi dimana paru-paru tertutup lendir yang lengket hingga secara bertahap menurunkan kemampuan kerjanya. Jika tak ditangani Marcus akan sulit bernafas kemudian meninggal. Ventilator dan alat pacu jantung-paru sebenarnya bisa menolong. Hanya saja jika dipasang, menurut Profesor Axel Haverich, Marcus harus terus-menerus dalam kondisi dibius.
Baca Juga:
BERLIN- Pasangan suami istri asal Jerman ini merupakan bukti nyata bahwa kasih sayang orangtua sepanjang hayat. Demi kelangsungan hidup sang anak,
BERITA TERKAIT
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas
- Berkuasa Sejak 2004, PM Singapura Lee Hsien Long Bakal Mengundurkan Diri Bulan Depan
- Israel Dibombardir Iran, Arab Saudi Dilanda Kecemasan Mendalam
- Amerika dan Jepang Perkuat Aliansi Militer, Kok China Sewot?
- Innalillahi, Dua WNI Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Kowloon