NU Dukung Protokol Anti Penistaan Agama
Senin, 01 Oktober 2012 – 06:40 WIB
JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (NU), Slamet Effendi Yusuf, turut mengecam film Innocence of Muslims. "Di hari ini masih ada orang mencaci maki kebebasan beragama, hanya dengan alasan kebebasan berekspresi," sesal Slamet. Ia menyerukan kepada seluruh bangsa di dunia, mari berpikir ulang melaksanakan hak asasi kebebasan berekspresi. "Adalah tidak waras, demi melancarkan khalayan, orang boleh hina aghama, nabi. Itu tidak masuk akal," ungkap Slamet.
Dijelaskan Slamet, NU dengan tegas mendukung upaya pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa mengusulkan protokol anti penistaan beragama. Namun, dia menyesalkan upaya itu masih ditentang tidak hanya penganut paham liberal di luar negeri, tapi dari dalam negeri pun banyak yang menentang.
Baca Juga:
"Anehnya ada juga di dalam negeri (yang menentang). Karena itu dalam kesempatan ini saya ingin menyerukan kepada bangsa Indonesia, bagaimana merasa rela nabi dihujat, nabi dihina tapi anda masih merasa orang Islam?" kata Slamet.
Baca Juga:
JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (NU), Slamet Effendi Yusuf, turut mengecam film Innocence of Muslims. "Di hari ini masih ada
BERITA TERKAIT
- PUI Nilai Polri Sukses Mengamankan Arus Mudik Lebaran
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Formasi CPNS 2024 & PPPK Terbanyak untuk Honorer Tenaga Teknis
- 7 Kecamatan di Trenggalek Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- Bersama TNI AU, BAZNAS Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara