Cinta Berat Sejarah, Dwi Cahyono Bangun Museum Pribadi di Malang
Ada Gua Pertapaan Ken Arok dan Penjara Jepang di Restoran
Minggu, 21 Oktober 2012 – 00:21 WIB
Yang dilakukan Dwi Cahyono, pengusaha Kota Malang, ini tergolong langka. Dia membangun museum pribadi tentang sejarah kota di ujung selatan Jawa Timur itu. Museum tersebut mulai dirintis 14 tahun lalu dan menghabiskan dana hingga Rp 1,5 miliar.
KURNIAWAN MUHAMMAD, Malang
DI Malang, nama Dwi Cahyono tak bisa dilepaskan dari sejarah kota itu. Dia sangat telaten mempelajari dan mengumpulkan benda-benda yang terkait dengan sejarah Kota Malang. Melalui Yayasan Inggil yang didirikannya, Dwi getol mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menapaktilasi sejarah.
Pria 46 tahun itu juga yang mengonsep acara tahunan Malang Tempo Doeloe (MTD) yang kini sudah yang ketujuh. Event di sepanjang Jalan Ijen, pusat Kota Malang, pada setiap Mei, tersebut selalu menyedot perhatian warga. MTD dimaksudkan untuk menjadikan sepanjang Jalan Ijen sebagai atmosfer pembelajaran pentingnya mengetahui masa lalu untuk membangun masa depan.
Yang dilakukan Dwi Cahyono, pengusaha Kota Malang, ini tergolong langka. Dia membangun museum pribadi tentang sejarah kota di ujung selatan Jawa
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri