Gagal Prediksi Gempa, Ilmuwan Dibui 6 Tahun
Selasa, 23 Oktober 2012 – 12:58 WIB
MILAN - Pengadilan Italia memvonis bersalah kepada tujuh ilmuwan dan pakar bangunan karena salah memprediksi gempa bumi yang melanda kota L’Aquila tahun 2009 lalu. Mereka dijatuhi hukuman enam tahun penjara karena telah mengecilkan risiko gempa bumi berkekuatan tinggi serta tidak memberi peringatan memadai kepada warga sebelum gempa itu terjadi. Menurut VOA (23/10), jaksa berpendapat ketujuh tersangka dan anggota sebuah dewan nasional yang mengkaji risiko bencana, dianggap memberi informasi tidak lengkap, tidak tepat dan saling bertentangan kepada masyarakat. Karenanya para ilmuwan dan seorang mantan pejabat itu didakwa atas tuduhan pembunuhan.
Seperti diketahui, pada Senin tanggal 6 April 2009, pukul 03:32 sore waktu setempat (01:32 GMT), L"Aquila, ibukota Propinsi Abruzzo tengah, sekitar 60 mil timurlaut Roma, dihentakkan gempa bumi pada 6,3 skala Richter. Meskipun bencana tersebut bukan tragedi pertama yang dialami negeri ini, namun gempa tersebut merupakan salah satu terparah yang dialami Italia dalam kurun waktu tiga dekade terakhir.
Lebih dari 300 orang tewas, puluhan ribu kehilangan tempat tinggal, sementara pusat budaya bersejarah dan gereja-gereja zaman pertengahan di kota itu hancur akibat gempa tersebut. Total 26 kota dan pedesaan terkena imbas, dan beberapa di antaranya nyaris musnah total. Gempa tersebut juga mengguncang seluruh Italia tengah termasuk ibukota Italia, Roma. Gempa tersebut juga sempat terekam kamera dalam acara TV "Big Brother" yang aktif selama 24 jam.
Baca Juga:
MILAN - Pengadilan Italia memvonis bersalah kepada tujuh ilmuwan dan pakar bangunan karena salah memprediksi gempa bumi yang melanda kota L’Aquila
BERITA TERKAIT
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina