Penyatuan Zona Waktu Dinilai Timbulkan Kekacauan

Penyatuan Zona Waktu Dinilai Timbulkan Kekacauan
Penyatuan Zona Waktu Dinilai Timbulkan Kekacauan
PANGKALPINANG - Rencana penyatuan zona waktu menjadi GMT+8 atau menjadi hanya Waktu Indonesia Bagian Tengah (Wita) menuai pro dan kontra. Salah satu yang berpendapat kontra rerkait penerapan satu zona waktu itu yakni Gubernur kepulauan Bangka Belitung Eko Maulan Ali.

Meski merupakan wakil pemerintah pusat di daerah, orang nomor satu di propinsi kepulauan Babel itu menilai langkah penerapan satu zona waktu itu merupakan langkah yang keliru. Oleh karena itu dirinya secara pribadi tidak menyetujuinya.

"Saya sebagai orang tekhnis, saya juga mengerti dan memahami juga berkenaan dengan astronomis, untuk itu saya kurang setuju berkenaan dengan penyatuan zona waktu tersebut," kata Eko pada sejumlah wartawan di gedung DPRD Babel, Selasa (30/10).

Eko yang juga ketua DPD Partai Golkar itu berpendapat, negara Indonesia mempunyai wilayah yang luas untuk itu, dia menilai penerapan satu zona waktu di Indonesia lebih tepat menggunakan tiga zona waktu bukan satu zona waktu.

PANGKALPINANG - Rencana penyatuan zona waktu menjadi GMT+8 atau menjadi hanya Waktu Indonesia Bagian Tengah (Wita) menuai pro dan kontra. Salah satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News