PSK Membludak, Penyakit Seks Menular Tambah Marak

PSK Membludak, Penyakit Seks Menular Tambah Marak
PSK Membludak, Penyakit Seks Menular Tambah Marak
SAMARINDA - Tingginya angka pekerja seks komersial (PSK), di Kalimantan Timur (Kaltim) memberi imbas pada angka penyakit menular, salah satunya HIV/AIDS. Staf Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim dr Asauk Pramustyo Hadi mengatakan, salah satu yang mendominasi penularan HIV/AIDS adalah seks bebas.

“Meski pemerintah telah meminta pada semua PSK untuk menggunakan alat yang dapat mencegah menyebarnya virus ini (HIV/AIDS), namun di lapangan tetap saja tidak sesuai yang diharapkan,” katanya, kemarin.

Dijelaskannya, ada masa di mana penderita HIV/AIDS mengalami jeda waktu. Ini masa saat seorang terinfeksi HIV, namun  tidak terdeteksi. Keadaan ini yang berbahaya, karena dapat menularkan kepada orang lain. Biasanya, masa ini berlangsung dua minggu atau enam bulan. Dicontohkannya, keadaan window period (jeda waktu) ini bisa terjadi saat pria berkeluarga berhubungan dengan PSK. Setelah berhubungan, si pria tidak terdeteksi terkena HIV/AIDS. Kemudian dia kembali berhubungan dengan istrinya, dan tetap tidak terdeteksi HIV/AIDS karena ada jeda.

“Karena merasa aman, si pria tetap berhubungan dengan istri padahal sudah terdeteksi. Akibatnya, istrinya terinfeksi HIV/AIDS. Tidak dapat dimungkiri, PSK bisa jadi tempat penyebaran virus ini lebih besar,” tuturnya.

SAMARINDA - Tingginya angka pekerja seks komersial (PSK), di Kalimantan Timur (Kaltim) memberi imbas pada angka penyakit menular, salah satunya HIV/AIDS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News