Darah PMI Tak Dijamin Bebas HIV

Darah PMI Tak Dijamin Bebas HIV
Darah PMI Tak Dijamin Bebas HIV
PENDETEKSIAN virus HIV tidak semudah yang dibayangkan. Lantaran adanya window periode. Karena itu Unit Donor Darah (UDD) PMI tidak menjamin darah yang dikeluarkan benar-benar terbebas virus HIV.

Hal ini diakui Direktur UDD PMI, dr Hadi Gunawan. Menurutnya, darah yang positif terinveksi virus HIV baru terdeteksi, ketika virus masuk selama 6 bulan. Karena itu ada istilah window periode (masa jendela). "Window periode adalah masa antara masuk HIV ke tubuh manusia, sampai terbentuknya antibodi terhadap HIV atau HIV positif. Untuk mendeteksinya membutuhkan waktu hingga enam bulan, setelah seseorang terpapar HIV," ucapnya, Selasa (4/12).

Lebih lanjut disampaikan, sebenarnya ada alat pendeteksi lebih canggih. Terutama mempersingkat window periode menjadi tiga bulan. Namun demikian, untuk menggunakan alat itu biayanya sangat tinggi, dan PMI Kota Tegal tidak sanggup. Alat itu hanya ditempatkan di PMI yang besar-besar.

"Untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran HIV/AIDS melalui transfusi darah, masyarakat yang beresiko tinggi terhadap penyakit ini tidak mendonorkan darahnya. Namun yang beresiko tinggi seperti pelaku seks bebas, serta pengguna narkoba dengan jarum suntik. Sebenarnya dulu kami pernah menerapkan konseling terhadap pendonor, sebelum menyumbangkan darahnya. Namun kurang efektif. Sehingga dihentikan sampai saat ini."

PENDETEKSIAN virus HIV tidak semudah yang dibayangkan. Lantaran adanya window periode. Karena itu Unit Donor Darah (UDD) PMI tidak menjamin darah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News