KNKT : Pilot Sukhoi Abaikan Peringatan

Hasil Investigasi Tragedi Kecelakaan di Gunung Salak

KNKT : Pilot Sukhoi Abaikan Peringatan
Sebelum Berangkat : Para pramugari warga negara Indonesia berpose didepan pesawat Sukhoi Super Jet 100 di bandara Halim Perdanakusumah foto diambil 8 Mei 2012 . Belum diketahui semua pramugari tersebut ikut terbang atau tidak. Foto twitter/sergeydolya
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi RRJ-95B registrasi 97004, atau yang selama ini disebut Pesawat Sukhoi Superjet 100, di Gunung Salak, 9 Mei 2012 lalu di Gunung Salak, Bogor. Hasil investigasi komite yang dipimpin Tatang Kurniadi itu menyimpulkan bahwa kecelakaan pesawat buatan Rusia itu disebabkan human error.

Tatang mengatakan, hasil investigasi menunjukkan pilot pesawat tidak menyadari kondisi lingkungan yang ada dan mengabaikan peringatan dari sistem pada pesawat.

"Dari 475 parameter yang kita download dari black box, menunjukkan bahwa tidak ditemukan ada kerusakan pada sistem pesawat," katanya dalam konferensi pers laporan hasil akhir investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi di Jakarta, Selasa (18/12).

Menurutnya, 38 detik sebelum terjadi benturan antara pesawat dengan tebing Gunung Salak, sistem peringatan (TAWS) telah berbunyi bahwa di depan ada tebing, sehingga meminta pilot untuk menghindar permukaan. "Namun pilot mematikan peringatan tersebut, karena berasumsi database yang bermasalah," katanya yang mengungkap hasil simulasi yang dilakukan KNKT juga menunjukkan benturan sebenarnya dapat dihindari dari peringatan sistem yang ada.

JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi RRJ-95B registrasi 97004, atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News