Tak Langsung Percaya Nilai Rapor

Tak Langsung Percaya Nilai Rapor
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Djoko Santoso. Foto: M Fathra Nazrul Islam
TAHAPAN Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan tahun ajaran 2013/2014 telah dimulai. Sekolah sudah bisa memasukkan semua data sekolah dan siswa melalui laman Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang telah disiapkan panitia seleksi yang terpusat di Universitas Indonesia (UI).

Ada tiga perbedaan penting dalam SNMPTN tahun 2013, yakni pendaftarannya gratis, bebas diikuti semua siswa dari semua sekolah, serta penjaringan didasarkan pada integrasi vertical antara nilai sekolah (rapor) dan Ujian Nasional (UN).

Lantas bagaimana mekanisme penjaringan yang dilakukan panitia? Bagaimana pula cara mengantisipasi kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi? Berikut petikan wawancara wartawan JPNN, M Fathra Nazrul Islam dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud, Djoko Santoso, di kantornya, Selasa (18/12) malam.

Apa alasan SNMPTN ujian tulis harus dihapus?

Yang salah tidak ada, yang coba dilakukan itu adalah integrasi vertikal dan efisiensi. Jadi kalau nilainya sudah ada, mengapa harus bikin tes lagi, kan lebih efisien. Kemudian hasil pembelajaran di sekolah diintegrasi vertical dengan di atasnya (UN).

TAHAPAN Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan tahun ajaran 2013/2014 telah dimulai. Sekolah sudah bisa memasukkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News