Lagi, Jenderal Syria Pilih Ikut Revolusi
Ke Turki, Kepala Polisi Militer Gabung Oposisi
Kamis, 27 Desember 2012 – 06:00 WIB
DAMASKUS - Di tengah kecaman terkait pembantaian Halfaya dan Talbiseh pada Minggu (23/12) dan Senin lalu (24/12), pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Syria kembali dapat pukulan. Seorang jenderalnya dilaporkan telah meninggalkan pasukan Syria untuk bergabung dengan "revolusi rakyat". "Saya, Jenderal Abdul Aziz Jassim al-Shallal, kepala polisi militer, membelot karena telah terjadi penyimpangan tentara (Syria) dari tugas utamanya melindungi negeri ini," tegas dia dalam video tersebut.
Mayor Jenderal (Mayjen) Abdul Aziz Jassim al-Shallal, komandan polisi militer Syria, mengumumkan membelot dari rezim Assad melalui rekaman video yang diunggah di YouTube pekan ini. Dalam video yang disiarkan kantor berita asing kemarin (26/12) itu, al-Shallal menyatakan bahwa dirinya bergabung dengan perlawanan rakyat alias membelot ke oposisi. Saat ini dia berada di Turki.
Baca Juga:
"Militer Syria telah gagal menjalankan misi utamanya dalam melindungi tanah air dan rakyat Syria. Mereka kini telah berubah menjadi geng pembunuh bersenjata," ujar al-Shallal melalui video. Pernyataan itu dikeluarkan setelah dia menyeberang ke Turki.
Baca Juga:
DAMASKUS - Di tengah kecaman terkait pembantaian Halfaya dan Talbiseh pada Minggu (23/12) dan Senin lalu (24/12), pemerintahan Presiden Bashar al-Assad
BERITA TERKAIT
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia