Effendi Lecehkan Tradisi Batak

Effendi Lecehkan Tradisi Batak
Effendi Lecehkan Tradisi Batak
MEDAN- Kontroversi penolakan cagub Sumut dari PDIP, Effendi Simbolon, atas pemberian ulos bulang-bulang kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan terus menajam. Sejumlah elemen masyarakat dan warga Batak di Sumut dan Jakarta secara keras menyatakan sikap politisi berdarah Batak kelahiran Banjarmasin itu sudah melecehkan tradisi budaya masyarakat Batak.

''Tradisi mangulosi itu menjadi kearifan lokal di Sumatera Utara. Memberikan ulos kepada saudara kita atau siapa saja dari luar suku Batak adalah cara orang Batak menghargai orang lain. Tradisi ini sudah berjalan sejak zaman dulu,'' tegas Korwil Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Drs Gandi Parapat.

Pakar Sosiologi dari Universitas Indonesia (UI) Kastorius Sinaga bahkan blak-blakan menyebut cagub dari PDI Perjuangan itu tidak punya etika. "Itu statemen yang tidak beretika sama sekali, yang tak pantas dikeluarkan dari mulut seorang calon pemimpin," ujar Kasto kepada koran ini di Jakarta, kemarin (17/1).

Seperti diberitakan, di acara serah terima Bandara Silangit dari Kemenhub ke BUMN yakni PT Angkasa Pura (AP) II pada 11 Januari 2013, sejumlah tokoh adat Batak di Taput memberikan tongkat Tunggal Panaluan sebagai simbol kepercayaan dari tokoh adat Batak di Tapanuli kepada Dahlan Iskan. Ulos bulang-bulang juga diberikan ke Dahlan, yang dinilai punya perhatian besar terhadap pengembangan bandara tersebut.

MEDAN- Kontroversi penolakan cagub Sumut dari PDIP, Effendi Simbolon, atas pemberian ulos bulang-bulang kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan terus menajam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News