Gelar Guru Besar tak Sembarangan

Gelar Guru Besar tak Sembarangan
Gelar Guru Besar tak Sembarangan
MALANG- Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) tak mau sembarangan memberikan gelar guru besar pada dosen di perguruan tinggi. Sebab pada 2012 lalu ditemukan puluhan pengajuan guru besar yang tidak layak. Karena itulah syarat pengajuan guru besar akan semakin diperketat tahun ini.

Menurut Direktur Pendidik Tenaga Kependidikan, Prof Dr Supriadi Rustad M.Si, data 2012 di Ditjen Dikti pengajuan guru besar yang diterima sebanyak 115 orang. Setelah dilakukan verifikasi ternyata hanya 77 orang yang layak mendapat SK.

”Bulan Juni tahun ini persyaratan akan semakin ketat, dan ini harus dilakukan karena guru besar itu harusnya bisa jadi panutan,” ungkap Supriadi usai menjadi pembicara dalam Sarasehan Membangun Budaya Akademik di Universitas Islam (Unisma) Malang, Jum’at (8/2).

Beberapa temuan kejanggalan pada pengajuan guru besar sebelumnya diantaranya artikel yang ditulis dikirim ke jurnal rakitan dan jurnal bodong. Selain itu ada pula yang menyertakan artikel sisipan, label akreditasi palsu, buku lama sampul baru dengan nama pengarang berbeda. Modus-modus yang tidak benar itu akan dibendung oleh Dikti dengan semakin memerketat syarat pengajuan guru besar sejak tahun ini.

MALANG- Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) tak mau sembarangan memberikan gelar guru besar pada dosen di perguruan tinggi. Sebab pada 2012 lalu ditemukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News