Parpol Dianggap jadi Biang Kekacauan Demokrasi
Senin, 01 April 2013 – 17:37 WIB
JAKARTA - Peneliti senior dari Indonesian Institute, Hanta Yudha menilai partai politik menjadi biang kekacauan demokrasi di Indonesia selama 14 tahun terakhir ini. Karenanya jika ada upaya memperbaiki demokrasi, maka partai-partai politik yang ada harus dibereskan dulu.
"Semua proses politik saat ini telah menjadi monopoli parpol. Kalau demokrasinya kacau, maka penyebabnya adalah partai-partai politik. Partai-partai itu yang harus dibereskan dulu," kata Hanta dalam acara Dialog Pilar Negara, bertema "Dinasti Politik" di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (1/4).
Baca Juga:
Menurutnya, rakyat sangat antusias dengan demokrasi. Tapi, parpol sebagai pemegang monopoli kader menyelewengkannya menjadi dinasti politik. "Sebagai contoh, rapat seorang bapak dengan anaknya di meja makan bisa menjadi keputusan partai politik," tegas Hanta tanpa menyebut nama partai yang menempatkan bapak dan anak dalam kepengurusan parpol.
Selain itu, katanya, ada lagi sejumlah parpol yang terkesan sangat terbuka dan demokratis dalam rekrutmen kader. "Tapi begitu ada orang yang masuk ke dalam sistem rekrutmen yang diumumkan itu, di dalamnya yang ada hanya praktik transaksional," ungkap Hanta.
JAKARTA - Peneliti senior dari Indonesian Institute, Hanta Yudha menilai partai politik menjadi biang kekacauan demokrasi di Indonesia selama 14
BERITA TERKAIT
- Gandeng Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
- Detik-Detik 2 Prajurit TNI Tersambar Petir di Cilangkap, 1 Meninggal Dunia
- PPPK Punya Hak & Tanggung Jawab sama dengan PNS, tetapi Bedanya Jelas
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Sesmenpora: PPPK Bukan ASN Nomor Dua
- Menteri Anas Singgung Lagi PPPK Part Time, 20% Jatah Guru Swasta