Kontras Sayangkan Pelaku Cebongan Dianggap Kesatria
Jumat, 05 April 2013 – 15:30 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid menilai aksi penyerangan Lapas Cebongan bukanlah aksi kesatria. Pasalnya, para pelaku yang merupakan anggota Grup 2 Kopassus itu membunuh orang yang tidak berdaya. Karena itu Usman menyayangkan penrnyataan dari tim investigasi TNI AD yang menyebut para pelaku penyerangan Lapas Cebongan telah bersikap kesatria. Menurut Usman, tim investigasi TNI AD tidak memahami definisi kesatria.
"Dalam hukum internasional yang mengikat wajib seluruh dunia. Prinsip kesatriaan, tidak bisa menembak orang ketika orang tidak bersenjata, atau kalau orang itu bukan merupakan pasukan militer," kata Usman di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Jumat (5/4)
Baca Juga:
Usman menegaskan bahwa penembakan terhadap warga sipil tak bersenjata adalah pelanggaran HAM berat. Apalagi mengingat keempat korban sedang berada dalam sel tahanan saat dieksekusi.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid menilai aksi penyerangan Lapas Cebongan bukanlah aksi
BERITA TERKAIT
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat