Lagi, Desak Kurikulum 2013 Dibatalkan
Kamis, 02 Mei 2013 – 18:25 WIB
JAKARTA - Aliansi Revolusi Pendidikan (ARP) mendesak pemerintah membatalkan rencana penerapan kurikulum 2013 pada Juli mendatang.
Juru bicara ARP, Siti Juliantari Rachman menegaskan, kebijakan pendidikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tak pernah sekalipun memikirkan kepentingan murid dan guru sebagai pihak yang paling merasakan dampaknya, salah satu terkait kurikulum 2013.
Baca Juga:
"Guru hanya dijadikan tenaga operator yang mengajar di dalam kelas berdasarkan kurikulum dari pusat. Kreativitas dan kekritisan guru dibelenggu dan dikebiri melalui regulasi dan aturan tersistematis," kata Tari, Kamis (2/5).
Peneliti monitoring publik Indonesi Corruption Watch ini juga menyebut, kurikulum 2013 menempatkan guru pada posisi yang tidak mampu mengajar sehingga harus dibantu dengan modul dan metode ala pemerintah.
JAKARTA - Aliansi Revolusi Pendidikan (ARP) mendesak pemerintah membatalkan rencana penerapan kurikulum 2013 pada Juli mendatang. Juru bicara ARP,
BERITA TERKAIT
- Prof Kumba Resmi Mengundurkan Diri Sebagai Dekan FEB UNAS
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- 6 Fakta soal Penempatan PPPK P1 Swasta, Guru P3 di Sekolah Induk Seharusnya Aman
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan