Karya Ubaya untuk Tunanetra

Karya Ubaya untuk Tunanetra
Karya Ubaya untuk Tunanetra

jpnn.com - SURABAYA - Ide - ide kreatif melesat dari mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya). Demi membantu edukasi bagi para penyandang tunanetra, mereka menciptakan aneka permainan inovatif. Ada sembilan model menarik. 



Permainan-permainan itu dipamerkan di ruang serbaguna Fakultas Teknik Ubaya. Salah satunya, permainan blind doku dan senzo me. Dua karya mahasiswa angkatan 2009 dan 2010 tersebut dibuat berdasar survei terhadap anak-anak tunanetra di sekolah luar biasa (SLB). 



Blind doku merupakan permainan sudoku for blind children. Model permainan berbahan kayu ramah lingkungan tersebut mirip permainan catur. Ada papan sudoku, kayu kotak, dan beberapa petunjuk permainan serta pertanyaan soal. Setiap langkah menggunakan huruf braille. 



""Sebelumnya kami survei ke SMPLB. Mereka sama sekali tidak tahu permainan sudoku. Yang mereka tahu hanya catur,"" ungkap Livia, salah seorang mahasiswi teknik industri.



Menurut dia, kadang permainan catur menggunakan paku dan sedikit berisiko. Akhirnya, dibuatlah mainan mirip catur tapi lebih kreatif dan aman, yaitu sudoku for blind children. 



Begitu juga permainan senzo me. Permainan itu berupa pencarian kesamaan bentuk di balik kotak-kotak. Senzo me menggunakan sensitivitas anak tunanetra untuk mencari bentuk yang sama. Selain itu, senzo me berfungsi melatih ingatan anak-anak. Bisa pula disisipi edukasi bahasa Inggris.""Di balik setiap benda yang ditemukan, terdapat tulisan braille mengenai nama benda dengan bahasa Inggris. Misalnya, bentuk bintang bertulisan star,"" terang Gabriela Laelianus, mahasiswa lain. 



Upaya mahasiswa Ubaya membuat permainan untuk tunanetra itu disambut baik guru-guru SMPLB A YPAB (Yayasan Pendidikan Anak Buta). Tutus Setiawan, guru bahasa dan komputer SMPLB A YPAB, mengungkapkan, permainan inklusif seperti itu sangat dibutuhkan anak tunanetra. Saat ini, permainan tunanetra sangat jarang dan mahal. (ayu/c5/roz)

 

SURABAYA - Ide - ide kreatif melesat dari mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya). Demi membantu edukasi bagi para penyandang tunanetra, mereka menciptakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News