Keluarga Warsidi Pilih Tinggal Di Hutan

Keluarga Warsidi Pilih Tinggal Di Hutan
Keluarga Warsidi Pilih Tinggal Di Hutan
PURBALINGGA- Warsidi (49) yang dianggap masyarakat sebagai suku baru di Purbalingga ternyata juga mengenal apa itu Beras Miskin (Raskin). Tetapi, seperti menyimpan misteri, Warsidi lebih banyak diam dan pergi begitu saja usai Raskin berada di tangan.

Informasi yang dihimpun Radarmas (Grup JPNN) di Dusun dua Desa Ponjen Kecamatan Karanganyar, sesekali keluarga Warsidi turun dari dari tempat tinggalnya untuk mengambil jatah Raskin.  Selain mengambil jatah Raskin keluarga Warsidi biasanya turun untuk menjual kayu bakar yang telah ia kumpulkan.

Selama mengambil Raskin atau menjual kayu bakar, Warsidi tidak banyak bicara. Bahkan setelah keperluannya selesai, dia langsung pulang ke rumahnya. Warsidi  tinggal bersama isterinya dan empat orang anaknya yang masih kecil. Anak terakhir mereka lahir di hutan tepat  mereka menetap. “Anak terakhir mereka juga diberi nama Sunan Antap, sesuai tempat lahirnya Antap,” tutur salah seorang warga.

Sementara itu Kepala Desa Ponjen Zaenal Arifin mengatakan, Warsidi merupakan masyarakat asli Dukuh Kepyar, Dusun empat Desa Ponjen. Warsidi memiliki keluarga, namun sisa keluarga yakni adik dan kakak-kakaknya merantau menjadi Tukang Nderes di wilayah Jawa Barat dan menetap disana. “Seperti kebanyakan masyarakat Desa Ponjen tujuan rantau mereka Jawa Barat dan sekitarnya,” tuturnya.

PURBALINGGA- Warsidi (49) yang dianggap masyarakat sebagai suku baru di Purbalingga ternyata juga mengenal apa itu Beras Miskin (Raskin). Tetapi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News