Pasangan Ayah-Anak Muha-Azza, Pendiri Bengkel Reparasi Otak

Gus Dur Pernah Jadi Langganan, Pasien Datang dari Luar Negeri

Pasangan Ayah-Anak Muha-Azza, Pendiri Bengkel Reparasi Otak
Muha dan putranya Azza di Aparteman Marbella, Kemang yang juga menjadi tempat mereka berpraktik. Foto: JPPhoto
Kepadatan aktivitas sering membuat warga Jakarta merasa stres. Muha Muhaimin Latief menangkap masalah tersebut sebagai peluang bisnis. Dia membuka layanan terapi kesehatan bernama Bengkel Reparasi Otak.

TRI HATNANTO

LORONG lantai 17 Apartemen Marbella, Kemang, tampak sepi. Satu per satu pintu flat tertutup. Aktivitas baru terlihat setelah seorang gadis keluar dari salah satu pintu di room 17A. Sambutan hangat keluar dari bibir gadis 12 tahun tersebut. Tidak lama kemudian, muncul sosok pria yang berpostur sedang menyapa dari balik salah satu kamar. Dia adalah Muha Muhammad Latief, pemilik Bengkel Reparasi Otak. ''Maaf sedikit berantakan, tadi habis ada pasien,'' kata Muha mengawali obrolan.

Tidak ada yang istimewa di ruangan seluas 8 x 8 meter itu. Pemandangan berbeda baru tampak dari balik rak buku pembatas ruang tamu. Poster anatomi manusia menghiasi seluruh sudut dinding. Ada pula tumpukan buku kesehatan. ''Ya, kami berdua ini montir bengkel reparasi otak,'' ujar Muha sambil mengenalkan Nur Azza Zumrida, gadis yang menyambut Jawa Pos.

Kepadatan aktivitas sering membuat warga Jakarta merasa stres. Muha Muhaimin Latief menangkap masalah tersebut sebagai peluang bisnis. Dia membuka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News