Pelayanan RSUD Buruk, Janin 9 Hari Meninggal Tak Dioperasi

Pelayanan RSUD Buruk, Janin 9 Hari Meninggal Tak Dioperasi
Pelayanan RSUD Buruk, Janin 9 Hari Meninggal Tak Dioperasi
PURWAKARTA-Penanganan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih lambat. Akibatnya fatal, janin pasien Jaminan Persalinan (Jampersal) meninggal dunia sebelum ditangani. Selain lambat, setelah sembilan hari sampai berita ini diturunkan, Senin (10/6), janin yang meninggal dunia dalam kandungan itu belum juga diangkat.

Pihak Bayu Asih sendiri berdalih untuk melakukan persalinan ibu hamil harus stabil tensi darahnya. Berdasarkan penuturan  Asep Wahyu Permana (41), warga Desa Cibodas Kecamatan Sukatani yang juga suami korban, sebelumnya sudah dilakukan pengecekan darah.

Perawat mengatakan, tensi darah istrinya Nurjanah masih tinggi dan membahayakan untuk melakukan persalinan. Karena alasan tensi darah, akibatnya dokter belum melakukan tindakan kepada Nurjanah. "Permasalahannya karena tensi tinggi hari pertama masuk Bayu Asih tensinya 160/100," kata Asep.

Kemudian setelah beberapa hari di Bayu Asih, Nurjanah sebetulnya sempat mengalami penurunan tensi darah. Yaitu ketika hari Sabtu pekan lalu, darahnya hanya 120/90. Namun karena jadwal libur, akhirnya tidak ada satu pun dokter yang melakukan tindakan untuk melakukan persalinan. Karena terlalu lama berada di dalam kandungan dan belum dilakukan persalinan, akhirnya sang janin yang sudah sembilan bulan tersebut meninggal dunia. "Kemarin terjadi penurunan hari Sabtu 120/90 permasalahnnya pihak rumah sakit sedang libur," ujarnya.

PURWAKARTA-Penanganan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih lambat. Akibatnya fatal, janin pasien Jaminan Persalinan (Jampersal) meninggal dunia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News