Polwan Berjilbab Cegah Pelecehan Seksual oleh Atasan
Sabtu, 15 Juni 2013 – 15:51 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane, menyarankan agar para anggota Korps Polwan yang ingin berjilbab segera mencari dukungan ke Komisi III DPR, Menteri Pemberdayaan Perempuan, serta organisasi kemasyarakatan muslimah untuk mendesak perubahan Surat Keputusan (SK) Kapolri mengenai seragam kepolisian.
Selain desakan dari luar Polri, lobi-lobi di internal juga harus dilakukan secara intensif. Misalnya, dengan menampilkan sejumlah contoh dari berbagai negara bahwa penggunaan mengenakan jilbab tidak akan mengganggu tugas-tugas Polri.
Di banyak negara termasuk negara barat, ada polisi wanitanya menggenakan jilbab. Di dalam negeri, kata Neta, Polwan-polwan di Aceh bisa dijadikan contoh bahwa tugas-tugas mereka tidak terganggung meski para Polwan tersebut mengenakan jilbab.
"Dengan adanya kasus-kasus pelecehan seksual di kepolisian, antara lain atasan melakukan pelecehan seksual kepada polwannya, hal ini bisa dijadikan momentum untuk mendorong Polri mengubah Perkap Seragam dan mengizinkan para polwan mengenakan jilbab," kata Neta, Sabtu (15/6).
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane, menyarankan agar para anggota Korps Polwan yang ingin berjilbab segera mencari
BERITA TERKAIT
- Haedar Sebut Penerimaan Putusan Sengketa Pilpres 2024 Mencerminkan Kenegarawanan
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- Tyas Fatoni Lantik Triana Sandi Fahlepi Sebagai Pj Ketua TP PKK Muba
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia
- World Public Relations Forum 2024 jadi Sarana Meningkatkan Peran Humas Global