Pernah Diusir dari Loby, Berkantor di Bawah Pohon
Minggu, 30 Juni 2013 – 06:02 WIB
NASIB orang siapa yang tahu. Kalimat itu menggambarkan kisah hidup Ahmad Sahroni, 36, yang dulu sopir pribadi, melesat cepat menjadi seorang direktur utama perusahaan yang sukses.
AGUS WIRAWAN, Jakarta
Malam itu Roni --panggilan Ahmad Sahroni-- tidak sungkan makan nasi goreng warung di samping kantornya. Padahal, beberapa tamu ’’antre’’ untuk bertemu dengannya. Pria kelahiran 8 Agustus 1977 itu mengaku lapar karena baru saja pulang dari Malaysia sejam sebelumnya.
’’Saya memang biasa makan di mana saja karena saya dulu juga orang biasa-biasa saja. Bukan keturunan orang kaya atau anak pejabat,’’ ujar Roni saat ditemui di kantornya, kawasan Tanjung Priok, Jakarta, pekan lalu.
NASIB orang siapa yang tahu. Kalimat itu menggambarkan kisah hidup Ahmad Sahroni, 36, yang dulu sopir pribadi, melesat cepat menjadi seorang
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri