Permintaan Menurun, Perajin Ulos Tobasa Kurangi Produksi

Permintaan Menurun, Perajin Ulos Tobasa Kurangi Produksi
Permintaan Menurun, Perajin Ulos Tobasa Kurangi Produksi
TOBASA- Beberapa perajin ulos di Tobasa terpaksa mengurangi produksi akibat permintaan dari masyarakat semakin berkurang.

Tidak hanya itu, sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), biaya produksi pakaian kebanggaan masyarakat Batak itu juga naik sekitar 30 persen.

Salah seorang perajin ulos di Balige, Mangarti Sigalingging, mengatakan, sudah hampir satu bulan, ia terpaksa mengurangi produksi ulos. Salah satu penyebabnya karena permintaan pasar sepi, ditambah harga jual ulos mulai naik.

“Kita terpaksa menaikkan harga ulos karena dampak kenaikan harga BBM. Sebab bahan baku benang yang kita gunakan didatangkan dari Bandung. Biasanya harga benang per kilogram sekitar Rp32 ribu, namun sekarang naik menjadi Rp44 ribu. Harga tersebut akan terus bertambah karena akan menjalani proses pewarnaan dan dibutuhkan biaya lagi,” ujarnya, seperti diberitakan Metro Siantar (Grup JPNN).

TOBASA- Beberapa perajin ulos di Tobasa terpaksa mengurangi produksi akibat permintaan dari masyarakat semakin berkurang. Tidak hanya itu, sejak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News