Dorong TNI Terlibat Operasi Antiteror Polisi
Kamis, 18 Juli 2013 – 04:04 WIB
JAKARTA - Pada Bulan September tahun ini, Indonesia dan AS akan menggelar latihan antiteror. Rencananya, latihan itu juga akan diikuti oleh 16 negara lain termasuk China, Jepang, Korsel, Australia, Selandia Baru, India dan Rusia. "Karena materi latihan lebih mengacu kepada tindakan represif terhadap teroris. Sementara titik berat pemberantasan teroris di Indonesia sekarang ini pada operasi intelijen dan deradikalisasi," ulasnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin yang membidangi pertahanan dan hubungan luar negeri menyatakan, ide latihan bersama itu cukup menarik dilihat dari sisi diplomasi. "Melalui latihan yang melibatkan China dan Rusia di wilayah Asean, setidaknya dapat mengurangi ketegangan yang terjadi," katanya di Jakarta, Rabu (17/7) malam.
Baca Juga:
Namun Hasanuddin juga mengkritisi rencana latihan antiteror itu. Terutama jika dilihat untuk dalam negeri, lanjutnya, manfaatnya masih dipertanyakan.
Baca Juga:
JAKARTA - Pada Bulan September tahun ini, Indonesia dan AS akan menggelar latihan antiteror. Rencananya, latihan itu juga akan diikuti oleh 16 negara
BERITA TERKAIT
- Belasan Korban Kecelakaan Bus dan Kereta di OKU Timur Masih Dirawat di Rumah Sakit
- Pemkot Banda Aceh Usulkan 1.246 Formasi ASN pada 2024
- Mbak Rerie Minta Permasalahan Pungli dan Sampah Menumpuk di Lokasi Wisata Harus segera Diatasi
- Kunjungi Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
- Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dorong Pemprov DKI Kelola Urbanisasi Secara Optimal
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan