Yakin Hanya Sedikit yang Tolak Daging Beku dari Australia
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso menyesalkan tindakan para pedagang yang menolak datangnya daging dari Australia.
"Banyak pihak yang katanya tidak menghendaki (daging beku dari Australia, red) masuk ke pasar. Padahal kami ingin bekerjasama dengan mereka," ucap Sutarto di Jakarta, Rabu (24/7).
Kata Sutarto, mereka menolak dengan alasan masih memiliki stok dengan harga beli yang sudah mahal. Meski begitu, pihaknya mengaku tidak mau terganggu dengan penolakan itu.
"Kami tidak mau terganggu dengan penolakan itu. Kalau mereka menjual produk dalam negeri dengan harga mahal, seharusnya mereka juga memberi kesempatan rakyat untuk beli daging sapi dengan harga murah," papar dia.
Meski sempat ada penolakan dari beberapa pedagang, menurut Sutarto, setidaknya sudah ada puluhan para pedagang sapi yang mau membeli daging sapi beku dari Australia itu.
"Opini publik harus kita tangani dengan baik. Saya yakin jumlah pedagang sapi yang beli akan lebih besar. Mulai kemarin sudah ada 10 truk yang bergerak kemana-mana dan ke pasar-pasar di beberapa pemukiman dan akan tambah jumlahnya," katanya.
Ke depan, dia yakin para pedagang sapi nantinya akan bersedia membeli daging dari Bulog. Keyakinan itu dikatakan Sutarto lantaran pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan puluhan pebisnis.
Untuk itu, Bulog tetap optimis bisa mensosialisasikan daging beku dari negara kangguru itu. Terlebih Sutarto melihat kenyataan bahwa masyarakat memang saat ini sedang kesulitan mencari daging sapi dengan harga murah.
JAKARTA - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso menyesalkan tindakan para pedagang yang menolak datangnya daging dari Australia.
- Permendag 31/2023 Dinilai Terlalu Membatasi Peluang UMKM
- Animate Raih Penghargaan Sebagai Skincare Series Terlaris 2024
- Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 31,3 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri
- Ini 3 Aturan Kepabeanan dan Cukai yang Perlu Dipahami Calon Pekerja Migran
- Program Subsidi HGBT kepada Sejumlah Industri Dinilai Tidak Efektif
- Tak Perlu ke Lokasi, Masyarakat Bisa Menukar Uang THR Lewat Aplikasi PINTAR