AP II Sarankan Garuda Tak Semaunya Beli Pesawat

AP II Sarankan Garuda Tak Semaunya Beli Pesawat
Boeing 777-300ER milik Garuda Indonesia yang baru saja tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Rabu (31/7) malam. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, menyarankan Garuda Indonesia mempertimbangkan kondisi landas pacu bandara-bandara di tanah air sebelum membeli pesawat. Hal ini diungkapkan Tri menanggapi keluhan Garuda tentang terbatasnya kemampuan landasan Bandara Soekarno-Hatta.

"Bilang sama Garuda, sebaiknya kalau beli pesawat sesuaikan dengan bandara. Jangan rumah tipe 21 tapi malah beli furniture gede," tutur Tri usai acara Apel Siaga Kesiapan Angkutan Lebaran 2013 PT Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis (1/8).

Tri menjelaskan, setiap hari tingkat keterisian kursi (load factor) Garuda Indonesia untuk pesawat 777-300 ER tidak 100 persen, tapi rata-rata sekitar 70-80 persen. Dengan melihat rata-rata load factor Garuda 70-80 persen, kata Tri, landasan Bandara Soekarno-Hatta masih mampu melayani 777-300 ER.

"Garuda harus ingat tingkat keterisian kursi rata-rata 70-80 persen. Kalau pakai sekali-sekali kekuatan penuh kita mampu. Kalau tiap hari 100 persen memang tidak bisa setiap hari. Rata-rata 70-80 persen runway kita mampu, " jelasnya.

Kendati begitu, Tri mengakui Garuda memang mempunyai rencana bisnis yang sangat bagus. Sayangnya, maskapai BUMN itu dinilai tidak berkoordinasi untuk merealisasikan rencana bisnisnya, seperti pembelian pesawat berbadan besar.

"Mereka planning bagus, tapi pasti berubah semua. Kurang koordinasi dengan AP II, kurang koordinasi dengan bandara dan kurang ngobrol, kurang ngopi," candanya.

Tri menambahkan, perusahaan yang dipimpinnya telah melakukan pengerasan landasan dengan cara injeksi (suntik). Penyehatan landasan bandara itu sudah dilakukan dari tahun lalu.

Seperti diketahui, tingkat kekerasan landasan bandara Soekarno Hatta belum memenuhi standar untuk pengoperasian pesawat B 777-300ER dengan kapasitas muatan penuh. Karenanya Garuda Indonesia terpaksa menunda pelaksanaan penerbangan ke London yang semula telah dijadwalkan mulai dilaksanakan tanggal 2 November 2013. (chi/jpnn)


JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, menyarankan Garuda Indonesia mempertimbangkan kondisi landas pacu bandara-bandara di tanah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News