Angkut 40 TKI Mudik, Kapal Terbalik

Hanya Empat Orang Selamat setelah Pegangan Drum 5 Jam

Angkut 40 TKI Mudik, Kapal Terbalik
Angkut 40 TKI Mudik, Kapal Terbalik

jpnn.com - JAKARTA - Sebuah kapal motor yang mengangkut 40 warga negara Indonesia (WNI) tenggelam di pantai timur Tanjung Sedili, Johor, Malaysia, Kamis malam (1/8). Empat WNI berhasil diselamatkan pada Jumat (2/8) subuh, sementara 36 korban lain hingga tadi malam belum ditemukan.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang B. Razak menyebutkan, di antara korban yang hilang terdapat delapan perempuan dan tiga balita. "Sebagian besar penumpang tidak memiliki izin tinggal (di Malaysia)," ujar Tatang saat dihubungi, Sabtu (3/8).

Mengutip pemberitaan situs Strait Times Malaysia, kapal yang diawaki warga Malaysia tersebut berangkat dari pantai timur Tanjung Sedili di Negara Bagian Johor Kamis sekitar pukul 20.00. Tujuannya Pelabuhan Sekupang di Batam.

Setelah berlayar sekitar dua jam atau 24 kilometer dari pantai dan butuh waktu satu jam lagi untuk sampai di Batam, kapal terhantam ombak. Karena muatan melebihi kapasitas, kapal oleng dan tenggelam di lepas pantai Penawar, Kota Tinggi, Malaysia.

Empat orang berhasil diselamatkan. Tiga orang ditemukan sekelompok nelayan Malaysia pada Jumat subuh sedang terapung-apung di lautan sambil berpegangan pada drum bahan bakar selama lima jam. Sedangkan satu orang lagi diangkat petugas patroli maritim Malaysia. Empat korban selamat itu pria. Mereka adalah Adi bin Abdullah dari Batam, Jedi bin Mulyadi dari Jawa Timur, Muhammad Saiful Bahri dari Lombok Timur, dan Mustofa dari Flores.

Para pria yang berusia 26 tahun hingga 31 tahun tersebut hendak mudik ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan Lebaran. Karena tidak memiliki dokumen keimigrasian dan iming-iming harga tiket yang lebih murah, mereka menumpang kapal kecil untuk menuju Batam. "Kejadian seperti ini sebenarnya sudah sering. Kami mengimbau warga negara Indonesia mematuhi prosedur dalam bekerja maupun masuk dan keluar wilayah," terang Tatang.

Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menduga, penyebab tenggelamnya kapal mungkin bukan faktor cuaca. Sebab, tidak ada laporan cuaca buruk di wilayah perairan Johor. Kuat dugaan kondisi kapal tidak memungkinkan untuk melayani jumlah pemudik yang berlebihan.

"Biasa, pada masa mudik Lebaran, WNI ilegal pulang. Karena ilegal, mereka pulangnya juga ilegal. Sehingga mereka memilih perjalanan pada malam hari. Karena menggunakan kapal kecil yang diisi dengan banyak muatan, kemungkinan besar saat diterjang ombak langsung terbalik," jelasnya.

JAKARTA - Sebuah kapal motor yang mengangkut 40 warga negara Indonesia (WNI) tenggelam di pantai timur Tanjung Sedili, Johor, Malaysia, Kamis malam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News