Di Karantina Menangis Ingat Orangtua

Di Karantina Menangis Ingat Orangtua
Gilbert Karamoy. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Aura kebahagiaan tak lepas dari wajah parah anggota Paskibraka HUT Kemerdekaan RI ke 68. Termasuk Gilbert Karamoy, salah satu anggota yang menjadi wakil dari Manado, Sulawesi Utara. Gilbert mengaku lega dan bangga karena bisa mewakili daerahnya sebagai anggota Paskibraka.

 

"Saya senang sekali waktu terpilih untuk mewakili. Bangga bisa jadi yang terbaik," ujar Gilbert pada JPNN usai acara ramah tamah dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam, (18/8).

Si pembentang bendera pusaka Sang Saka Merah Putih ini mengaku banyak pengalaman yang ia peroleh selama persiapan mengikuti Paskibraka.

Ia memiliki banyak teman dari provinsi lainnya. Sesuatu, yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Bicara soal suka duka, Gilbert mengaku, lebih banyak sukacita yang ia rasakan.

Sementara yang paling berkesan adalah ketika ia bersama teman-temannya dimarahi oleh pembina.

"Karena kita belum terlalu kenal setelah 3 hari, belum ada kebersamaan jadi ditegur. Di situ kita semua menangis. Di situ kita ingat, bahwa kita ini adalah pilihan terbaik provinsi, tapi kita tidak bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Tapi akhirnya semua itu kita lewati bersama dan  kita mendapat hasil yang baik," tuturnya.

Gilbert mengaku meski bangga terpilih dari Sulut, ia sempat merasa sedih karena harus berpisah dari orangtua dan masuk karantina. Ditambah telepon genggam pun disita pembina.

JAKARTA--Aura kebahagiaan tak lepas dari wajah parah anggota Paskibraka HUT Kemerdekaan RI ke 68. Termasuk Gilbert Karamoy, salah satu anggota yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News