2 Oktober, Genset Sewaan Tiba di Belawan

2 Oktober, Genset Sewaan Tiba di Belawan
2 Oktober, Genset Sewaan Tiba di Belawan

jpnn.com - BELAWAN-Mesin genset sewaan PT PLN (Persero) yang diimpor dari Singapura Malaysia dan Singapura berkapasitas 75 Mega Watt (MW), dijadwalkan akan tiba di dermaga pelabuhan BICT (Belawan Internasional Container Terminal) pada 2 Oktober mendatang. Saat ini genset tersebut masih dalam proses pengapalan di Pelabuhan Singapura.

“Mesin genset sewaan PT PLN (Persero) Sumbagut nantinya tiba dengan diangkut jasa kapal MV Yossa Bhum. Posisi kapal MV Yossa Bhum saat ini masih berada di Singapura. Setelah melakukan proses pengapalan, kapal laut milik PT Bhum Mulia Pria akan berlayar menuju pelabuhan Belawan dan dijadwalkan tiba di Belawan pada Selasa (2/10) mendatang,” ujar Asisten Menejer Humas BICT Tengku Irfansyah, kemarin.
 
Untuk diketahui, mesin genset impor sewaan yang akan ditempatkan di Gardu Induk Sektor Pembangkit Medan di Jalan Titi Pahlawan Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, sesuai rencana akan dioperasikan pada 7 Nopember 2013. Pengoperasian mesin penghasil tenaga listrik ini guna membantu mengatasi defisit daya sekitar 400 MW dari beban puncak yang mencapai 1.655 MW.
 
GM PLN Pembangkitan Sumbagut Bernadus Sudarmanta mengatakan, PT PLN pembangkit Sumbagut rencananya akan menambah lagi menyewa genset dengan kapasitas 160 Megawatt (MW).

Sebelumnya pihaknya juga sudah menyewa genset berdaya 150 MW dari Singapura dan Malaysia serta empat mesin genset berkapasitas 120 Mega Watt (MW) dari Jerman yang akan disewa selama 4 tahun. Hal ini dilakukan untuk menambah suplai daya listrik selama perbaikan pada beberapa pembangkit mesin di Belawan belum selesai.

"Sewa genset dengan kapasitas 150 MW sudah kita kontrakkan ke pihak ketiga dan akan ditender lagi untuk sewa selanjutnya kapasitas 160 MW. Untuk genset yang 150 MW direncanakan akan masuk semua pada Oktober, dan yang baru masih 20 MW," ujarnya.

Dijelaskan Bernadus, untuk penyewaan genset yang berkapasitas 160 MW akan ditenderkan secara terbuka. Dimana nanti pihak ketiga atau kontraktor tersebut menyediakan genset yang dibutuhkan dan PLN membayar sewa mesin berdasarkan daya atau kilo watt hour (Kwh) yang dihasilkan.

"PLN juga yang menyediakan bahan bakarnya. Jadi diperkirakan, untuk  biaya bahan bakar Rp2.300/kwh dan ditambah ongkos sewa sekitar Rp 300/Kwh. Untuk biaya sewa genset itu, akan tergantung pada pada seberapa besar nanti Kwh yang akan dihasilkan dari mesin-mesin sewa tersebut," jelasnya.
 
Penambahan sewa genset ini, lanjut Bernadus, harus dilakukan untuk cadangan kalau ada gangguan pada pembangkit sehingga tidak terjadi pemadaman ke pelanggan. "Kontrak penyewaan genset ini untuk 1 tahun," katanya.
 
Bernandus menambahkan, PLN saat ini sedang mulai men-set up mesin genset sewaan yang didatangkan dari luar negeri. Diharapkan solusi jangka pendek ini bisa segera mengakhiri byar-pet di Sumatera Utara pada November mendatang," kata Bernadus.

Dipaparkannya, sejak tahun 2006 hingga sekarang, kondisi listrik di Sumatera Utara makin complicated karena PLN tidak bisa segera memasok setrum dari PLTU Pangkalansusu ke pembangkit di Binjai untuk segera masuk sistem kelistrikan Sumatera Utara.

Arus listrik sebesar 2 kali 220 Megawatt seyogyanya sudah bisa didistribusikan per September lalu, namun terkendala karena pembangunan tower transmisi PLN di Padangtualang dan Gebang, Kabupaten Langkat terkendala ganti rugi cukup tinggi.

BELAWAN-Mesin genset sewaan PT PLN (Persero) yang diimpor dari Singapura Malaysia dan Singapura berkapasitas 75 Mega Watt (MW), dijadwalkan akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News