Bayi Tewas Diperkosa, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bayi Tewas Diperkosa, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Bayi Tewas Diperkosa, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

jpnn.com - PERKEMBANGAN kasus bayi tewas tak wajar karena dugaan kekerasan seksual masih menemui jalan buntu. Petugas Polrestro Jakarta Timur belum menetapkan satupun tersangka dalam kasus memilukan itu. Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni menuturkan pihaknya sudah memeriksa enam saksi terkait kematian AA, bayi sembilan bulan yang meninggal tak wajar di Duren Sawit.

”Keluarga masih setengah kooperatif, karena kami temui indikasi adanya laporan meninggal tidak wajar, jadi kami lakukan otopsi,” kata Mulyadi saat ditemui usai pemotongan hewan kurban di Mapolsektro Pulogadung, Selasa (15/10). Mulyadi menduga terjadi kekerasan terhadap AA sebelum bayi malang tersebut meninggal.

”Masih kita selidiki, saksi-saksi masih diperiksa,” katanya. Mantan Kapolres Depok itu menuturkan, beberapa indikasi mengarah terhadap kekerasan seksual. Namun, indikasi tersebut harus diperkuat lagi oleh alat buktiberupa visum.

”Kita tunggu hasil otopsi keterangan dokter terlebih dahulu, hal itu akan menjadi bukti kuat nanti,” katanya. Mulyadi menjelaskan, saat itu ibu korban tidak mengindahkan saran dari bidan, dan justru membawa AA pulang ke rumahnya. Mulyadi mengungkapkan, pada Jumat (11/10) pagi, sekitar pukul 09.00, korban kembali mengalami gejala demam kejang.

Kejadian tersebut berasal pada Rabu (9/10) ,tubuh AA mengalami panas sangat tinggi hingga kejang-kejang. Keluarga korban kemudian membawanya ke seorang bidan di kawasan Klender. Dari bidan tersebut, AA direkomendasikan ke Rumah Sakit Bunda Aliya di kawasan Duren Sawit. Namun, pada saat itu, keluarga korban tak kunjung membawa AA hingga pada Jumat kemarin tubuh AA kembali mengalami panas tinggi.

Keluarga korban kemudian membawa AA ke RS Bunda Aliya sekitar pukul 09.00. Sesampainya di rumah sakit, AA langsung dirawat di unit perawatan intensif. Namun, sekitar pukul 10.15, jiwa korban tak terselamatkan.

Dokter yang menangani AA mengetahui ada ketidakwajaran dalam kematian bayi ini. AA mengalami luka di bagian anus dan kemaluannya. Keluarga korban kemudian melaporkannya ke Polrestro Jakarta Timur.

Kasus  tersebut mengingakan pada 6 Januari 2013. RS, 9, seorang bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD tewas di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Rs meninggal setelah dirawat hampir dua minggu, karena mengalami peradangan di otak dan luka parah akibat benda tumpul pada kelaminnya.

PERKEMBANGAN kasus bayi tewas tak wajar karena dugaan kekerasan seksual masih menemui jalan buntu. Petugas Polrestro Jakarta Timur belum menetapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News